Bisnis.com, MEDAN - Kasus pencurian minyak atau illegal tapping di Sumatra Utara khususnya kawasan Belawan semakin meresahkan. Hingga Juli 2023, tercatat ada 19 laporan illegal tapping dari warga di Belawan.
Hal ini disampaikan Area Manager Pertamina Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (18/9) malam.
"Dari 19 laporan tersebut, beberapa laporan sudah diproses dan pelaku telah dijatuhi pidana kurungan," ujar Satria.
Ia menyebut, illegal tapping tidak hanya berdampak serius bagi pelaku, namun juga masyarakat sekitar tempat kejadian. Hal yang paling umum terjadi adalah pencemaran lahan masyarakat, kerusakan lingkungan hingga kebakaran.
Salah satu insiden yang diduga berkaitan dengan aktivitas pencurian minyak adalah kebakaran rumah warga di Jalan Pulau Ambon, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan yang terjadi pada Minggu (17/09) kemarin.
Dikatakan Satria, praktik illegal tapping selama ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan menggunakan peralatan seadanya, sehingga menyulitkan penyelidikan.
Baca Juga
Ia pun mengapresiasi laporan masyarakat terkait adanya illegal tapping di Belawan yang membantu proses penegakan hukum kasus ini.
"Setelah mendapat laporan dari warga terkait illegal tapping, kami segera melakukan patroli bersama TNI dan kepolisian," jelasnya.
Pertamina Patra Niaga, disebut Satria, telah berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi bersama Aparat Penegak Hukum (APH) dan akan menindak tegas setiap pelaku pencurian minyak (illegal tapping) di kawasan Belawan. Para pelaku akan dijatuhi hukum pidana sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Dalam penanganan illegal tapping di Belawan ini, kami telah melakukan kerjasama pengamanan dengan APH baik Polda, Polres Belawan, dan TNI. Kami juga akan menindak tegas setiap pelaku illegal tapping," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dan melakukan sosialisasi terkait bahaya aksi illegal tapping kepada aparat pemerintah setempat seperti lurah dan kepala lingkungan serta masyarakat. Di samping itu, Pertamina Patra Niaga juga meningkatkan patroli di area jalur pipa laut dan darat di Bagan Deli, Medan Belawan.
Lebih lanjut, Satria meminta masyarakat agar segera melapor kepada kepolisian apabila menemukan aktivitas illegal tapping. Ia berharap kesadaran masyarakat terus meningkat akan pentingnya menjaga aset negara dan mendukung upaya pengamanan yang telah dilakukan Pertamina serta APH.
"Jika sampai terjadi kebocoran pipa secara sengaja oleh oknum akan berakibat pada pencemaran lingkungan dan kegagalan operasi yang berdampak pada distribusi BBM. Apabila masyarakat menemukan indikasi illegal tapping, diharapkan segera melapor tindakan tersebut kepada aparat kepolisian terdekat dan menginformasikan ke Pertamina Call Center di nomor 135," Tutupnya.