Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menyatakan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti akan datang ke Pekanbaru pekan depan. Kunjungan itu bertujuan meninjau proyek Instalasi Pengolahan Air dan Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru yang tidak kunjung selesai.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan kedatangan Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR ke Pekanbaru, Riau setelah pihaknya mendatangi dan melaporkan langsung kondisi jalanan di Kota Pekanbaru yang rusak akibat proyek IPAL.
"Kita kan tahu proyek pembangunan IPAL di Pekanbaru tak selesai-selesai. Makanya saya sampaikan ke Dirjen Cipta Karya bahwa IPAL itu sudah lebih 5 tahun dibangun tak selesai-selesai," ujarnya, Kamis (8/12/2022).
Menurutnya akibat pembangunan IPAL yang tidak kunjung selesai itu, kondisi jalan-jalan di ibukota Provinsi Riau itu banyak yang menjadi rusak, dan tentu mengganggu keindahan kota.
Dari laporan itulah, rencananya pekan depan Dirjen Cipta Karya akan datang ke Pekanbaru, sekaligus memeriksa laporan dan pengaduan yang disampaikan.
Nantinya pada saat kunjungan kerja tersebut, Dirjen Cipta Karya akan melakukan rapat dengan Pemkot Pekanbaru, Balai Jalan Nasional, dan pihak terkait lainnya. Upaya ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah terkait proyek IPAL di Pekanbaru secara menyeluruh.
"Termasuk akan membahas pemanfaatan IPAL ini nantinya kalau sudah selesai dibangun, dan tentu juga membahas penyelesaian kerusakan jalan yang diakibatkan proyek IPAL," ujarnya.
Dari catatan Bisnis pada 2019 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) di Pekanbaru rampung pada akhir 2020. SPALD yang dibangun diharapkan bisa mengurangi pencemaran air tanah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan SPALD yang dibangun di Pekanbaru bakal bisa melayani 22.000 sambungan rumah. Proyek ini sudah memulai tahap konstruksi sejak November 2018. Penyelesaian pekerjaan ini akan menjangkau sanitasi masyarakat di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Kampung Tengah, dan Kelurahan Jadirejo.
"Diharapkan air limbah domestik dari rumah tangga dan daerah perniagaan tidak lagi mencemari badan air tanah. "Targetnya proyek ini selesai Desember 2020," jelas Basuki dalam siaran pers, Jumat (14/6/2019).
Basuki mengimbuhkan, jaringan perpipaan air limbah dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kontaminasi air limbah rumah tangga yang dibuang secara langsung ke lingkungan, seperti sungai. Program perpipaan air limbah juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan sehat.
Proyek Jaringan Perpipaan Limbah Kota Pekanbaru terbagi atas dua paket. Paket pertama dibangun di area selatan sepanjang 19,7 kilometer. Paket ini digarap oleh KSO PT Wijaya Karya Tbk dan PT Karaga Indonusa Pratama dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp203,7 miliar. Saat ini progres fisik mencapai 17,54 persen dan progres keuangan 15,55 persen.
Sementara itu, pada paket kedua, pembangunaan SPALD dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) dan PT Rosa Lisca dengan nilai kontrak Rp144,4 miliar. Pada paket kedua, kontraktor membangun pipa utama sepanjang 17,8 kilometer dan instalasi perpipaan bagi 11.000 sambungan rumah.