Bisnis.com, PEKANBARU-- Pemprov Riau mengunjungi lokasi produksi Madu Kuansing, di Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Produsen madu lokal itu meminta bantuan gubernur agar dapat menjual madu di gerai ritel modern.
Gubernur Riau Syamsuar mengakui pengolahan madu di Kuansing ini sudah profesional, dan memang sudah layak mengantongi sertifikat SNI atau standar nasional Indonesia.
"Saya kira ini luar biasa, walaupun menggunakan peralatan yang sederhana. Namun, pengolahan madunya sudah profesional. Wajar jika sudah mendapat SNI. Bahkan 2021 kemarin meraih peringkat ketiga pada SNI Award," ujarnya Senin (10/1/2022).
Sementara itu pemilik usaha Madu Kuansing, Rusdi mengakui ada sejumlah kendala pihaknya dalam mengembangkan usaha madu tersebut.
Diantaranya di Kuansing pihaknya tidak bisa melakukan budidaya lebah madu, karena tidak ada pohon akasia yang menyediakan nextar sebagai makanan lebah madu. Karena itu dia minta pemerintah daerah membantu tersedianya hutan akasia di Kuansing.
Kemudian, dia juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam pemasaran, terutama agar produk yang mereka hasilkan bisa masuk ke gerai-gerai ritel modern besar yang ada di Riau.
"Kami berharap agar pemda bisa membuka jalan agar produk-produk kami masuk ritel besar yang gerai-gerainya sudah sampai ke pelosok-pelosok Riau. Kami sudah menyiapkan persyaratan-persyaratan yang mereka minta. Namun, sampai saat ini belum bisa dipasarkan di tempat mereka," ujar Rusdi.
Syamsuar merespons langsung permintaan tersebut. Dia menugaskan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM atau Disperindagkop Riau untuk memanggil pengusaha-pengusaha ritel modern, dan menekankan agar menerima produk UMKM Riau dipasarkan di gerai tersebut.
Kemudian untuk pengadaan lahan hutan akasia, Syamsuar meminta DLHK Riau untuk bersinergi dengan Pemkab Kuansing, lalu berdialog dengan perusahaan-perusahan pengelola hutan di Riau dalam mencari solusi masalah itu.