Bisnis.com, BANYUASIN – Sumatra Selatan tercatat menjadi produsen budi daya ikan patin terbesar di Indonesia, berkontribusi sekitar 47,4% dari total produksi nasional berasal dari provinsi itu.
Direktur Pakan dan Obat Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Mimid Abdul Hamid, mengatakan bahwa produksi patin asal Sumsel bisa mencapai di atas 250.000 ton per tahun.
“Jadi sejak 2015 saya melihat data produksi patin Sumsel ini selalu di atas 200.000 ton bahkan pernah sampai 250.000 ton, jadi potensinya memang luar biasa,” katanya di sela kegiatan temu lapang Gerakan Pakan Ikan Mandiri di Kecamatan Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (16/10/2019).
Mimid mengatakan untuk mendukung budi daya perikanan patin, pihaknya mendorong pembudidaya ikan untuk membuat pakan secara mandiri atau tidak bergantung pada pakan pabrikan.
Menurut Mimid, usaha budi daya ikan sangat dipengaruhi oleh biaya pakan, yang menyumbang porsi hingga 80% dari total biaya produksi.
“Banyak pembudidaya yang berhenti karena terkendala di biaya pakan, dengan pakan mandiri ini bisa menjaga keberlanjutan usahanya,” katanya.
Sementara itu, Asisten I Setda Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Kosarudin, mengatakan Banyuasin merupakan salah satu sentra penghasil ikan patin di Sumsel.
“Kami punya tiga lokasi yang potensial untuk budidaya perikanan, yakni di Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Rambutan dan Mariana, serta Kecamatan Banyuasin II,” katanya.
Menurut dia, peluang untuk usaha budidaya perikanan masih terbuka lebar seiring dari 244.000 hektare potensi budi daya tersebut baru 13% yang dikembangkan masyarakat.
Dia mengatakan produksi ikan patin Kabupaten Banyuasin bisa mencapai 15 ton sampai 20 ton per hari. Produksi itu untuk menyuplai kebutuhan bagi daerah sekitar, seperti Lubuk Linggau , Palembang dan Prabumulih.
Sumsel Jadi Produsen Ikan Patin Terbesar di Indonesia
Sumatra Selatan tercatat menjadi produsen budi daya ikan patin terbesar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu