Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Pariwisata Pekanbaru Diklaim Lebih Besar dari Bukittinggi

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau mengklaim nilai pendapatan asli daerah yang diterima Kota Pekanbaru lebih besar dibandingkan Bukittinggi, Sumatra Barat yang dikenal sebagai kota wisata.
Hotel Dafam Pekanbaru/Istimewa
Hotel Dafam Pekanbaru/Istimewa
Bisnis.com, PEKANBARU  - Pemprov Riau mengklaim nilai pendapatan asli daerah yang diterima Kota Pekanbaru lebih tinggi dibandingkan Bukittinggi, Sumatra Barat yang dikenal sebagai kota wisata.
 
Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman mengatakan banyak yang tidak tahu kalau pendapatan daerah yang diterima Pekanbaru ternyata lebih tinggi dibandingkan daerah tetangga.
 
"Untuk kita Pekanbaru itu PAD pariwisatanya Rp144 miliar, sedangkan Bukittinggi itu hanya Rp32 miliar, ternyata lebih besar kita," katanya Senin (29/4/2019).
 
Fahmizal menambahkan keunggulan lainnya di daerah itu adalah Riau masuk dalam tiga besar destinasi utama pariwisata halal di Tanah Air.
 
Untuk itu dia meminta kepada semua pihak, termasuk pelaku usaha mikro kecil menengah, menangkap peluang dari besarnya bisnis di sektor pariwisata.
 
Salah satunya dengan menyiapkan produk makanan serta minuman yang berkualitas, terjamin kebersihannya serta memiliki citarasa unik.
 
"Jadi harus dipastikan makanannya bersih, berkualitas karena ini yang menjadi perhatian khususnya di pengembangan pariwisata halal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper