Bisnis.com, PADANG – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani akhirnya mengukuhkan kepengurusan Kadin Sumatra Barat periode 2017-2022 yang sempat tertunda karena ketidakharmonisan di tubuh organisasi.
Rosan mengharapkan kepengurusan yang dibentuk tersebut bisa berjalan dengan baik dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pengurus Kadin harus mampu membangun sinergi yang baik dengan pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang optimal. Kebijakan tidak akan jalan kalau tidak didukung pengusaha, dalam hal ini Kadin,” ujarnya di Padang pada Senin (17/9/2018).
Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi perlu digenjot agar penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas, sehingga juga berkontribusi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% sudah cukup tinggi, tetapi belum cukup mampu untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Oleh sebab itu, diperlukan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di sekitar 7% untuk mencapai tersedianya lapangan kerja yang mencukupi, karena jumlah angkatan kerja baru di Indonesia bertambah 1,4 juta orang setiap tahun.
Kadin juga mendorong perlunya percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan ekspor, dan pembangunan sektor pariwisata secara lebih optimal.
Ketua Umum Kadin Sumbar Ramal Saleh menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumbar sudah di atas angka ekonomi nasional, namun kinerja ekspor belum membaik.
“Ekspor Sumbar masih stuck di US$2 miliar saja, belum ada peningkatan. Bagaimana ekonomi mau tumbuh kalau ekspor tidak membaik?” paparnya.
Dia mendorong pemanfaatan produk-produk lokal yang berorientasi ekspor guna meningkatkan kinerja ekspor daerah itu, sekaligus juga mengembangkan penghiliran industri di daerah itu.
Kepengurusan Kadin Sumbar sempat lama tidak dikukuhkan karena belum harmonisnya organisasi setelah hasil pemilihan pada 24 Mei 2017.