Bisnis.com, MEDAN –PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mengajukan permintaan untuk menambah kuota penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir 2018 menjadi Rp700 miliar dari sebelumnya Rp500 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama Bank Sumut Eddie Rizliyanto mengatakan permintaan tambahan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut lantaran melihat tingginya penyerapan KUR oleh para debitur pelaku usaha di Medan dan daerah lainnya di Sumatara Utara.
“Benar [sudah menambah alokasi KUR sampai Rp700 miliar]. Per akhir Juni, penyaluran KUR sudah mencapai Rp315,6 miliar,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/7/2018).
Realisasi serapan dana KUR ritel tersebut telah mencapai 63,12% dari target semula yang dibebankan kepada Bank Sumut, yakni sebesar Rp500 miliar.
Tingginya penyerapan KUR kali ini salah satunya karena disebabkan faktor tingkat bunga. Pasalnya di tengah tren kenaikan suku bunga kredit, tingkat bunga KUR yang disubsidi pemerintah justru turun dari 9% efektif per tahun pada 2017 menjadi 7% per tahun.
Secara umum, kredit usaha rakyat yang diamanatkan pemerintah terdiri dari tiga bagian yakni KUR mikro, ritel dan penempatan TKI. Penyaluran berbeda-beda antara bank dan lembaga keuangan nonbank, disesuaikan dengan kemampuan dan fokus bisnis bank.
Namun secara umum, target porsi penyaluran KUR untuk sektor produksi, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi dan jasa produksi pada 2018 ditingkatkan menjadi minimal 50% dari total target penyaluran nasional sebesar Rp120 triliun.
Hingga 31 Mei 2018, realisasi penyaluran KUR secara umum tercatat sebesar Rp57,62 triliun. Penyaluran ini terdiri dari KUR mikro Rp36,882 triliun, KUR kecil/ritel Rp20,548 triliun, dan KUR penempatan TKI Rp0,186 triliun.