Bisnis.com, MEDAN – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) menyatakan permodalannya semakin kuat setelah melakukan emisi obligasi subordinasi.
Direktur Utama Bank Sumut, Eddie Rizliyanto menuturkan dana hasil obligasi yang mencapai Rp444 miliar tersebut akan mengerek rasio kecukupan permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang sempat turun ke level 15,49% pada akhir kuartal I/2018.
“Pada bulan ini proyeksi CAR kami menjadi 18,5% setelah adanya emisi obligasi Rp444 miliar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (12/7/2018).
Sebagai informasi, penerbitan surat utang dengan nama Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sumut Tahap I Tahun 2018 dengan tenor 7 tahun itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan lalu. Kupon yang diberikan bersifat tetap sebesar 10,50% per tahun.
Nilai emisi obligasi tersebut pada dasarnya lebih kecil dari rencana semula perseroan yakni sebesar Rp600 miliar. Perubahan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi biaya yang lebih besar.
“Dari pihak underwriter melaksanakan proses best effort. Khawatirnya kalau terlalu memaksakan jumlah Rp600 miliar, cost-nya akan naik. Jadi dengan kupon 10,5% jumlah dana Rp444 miliar diperoleh,” tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Eddie mengatakan pihaknya masih akan melanjutkan penguatan modal dalam tahapan berikutnya hingga nilai keseluruhan menjadi Rp1 trilliun.
Namun rencana emisi surat utang subordinasi tersebut akan dijadwalkan dengan memperhatikan kebutuhan permodalan untuk mendukung ekspansi perseroan.
Bank Sumut merevisi target pertumbuhan kredit pada akhir tahun dari semula 10% menjadi 7%. Revisi rencana bisnis pada pertengahan tahun tersebut sejalan dengan realisasi pertumbuhan penyerapan kredit yang belum terlalu signifikan dalam enam bulan pertama 2018. “Permintaan kredit masih relatif rendah,” paparnya.
Per akhir Mei 2018, Bank Sumut mencatatkan penyaluran kredit sejumlah Rp18,45 triliun, tumbuh tipis 4,83% dari realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp17,60 triliun.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sumut tumbuh 9,27% dari Rp25,58 triliun menjadi Rp27,95 triliun.
Selain revisi target kredit, Bank Sumut juga merevisi target pertumbuhan laba sampai akhir tahun. “Target laba bersih menjadi Rp635 miliar net profit, turun dari sebelumnya Rp659 miliar sebelum revisi,” ungkapnya.