Bisnis.com, MEDAN—Bank Sumut menargetkan penyaluran kredit FLPP untuk 3.050 unit rumah di 2018 atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 1.500 unit.
Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto optimistis pihaknya bisa menyelesaikan target tersebut, seiring dengan tingginya permintaan yang ada.
“Tahun ini kita dapat jatah 3.050 unit dibagi untuk syariah maupun konvensional, hampir sama jumlahnya. Kalau melihat informasi dari unit bisnis kami baik konvensional maupun syariah bisa lah kami salurkan itu semua,” kata Edie ketika ditemui di kantornya, Jumat (11/5/2018).
Menurut Edie, saat ini Bank Sumut menempati posisi kedua setelah Bank Papua dalam hal penyaluran kredit FLPP oleh bank-bank daerah. Adapun porsi yang disalurkan melalui unit bisnis konvensional dan syariah tidak berbeda banyak, atau hanya sekitar 50 unit.
Hal ini , kata Edie, melihat performa penyaluran kredit FLPP tahun lalu di mana sektor syariah menjadi penggerak utamanya.
“Kenapa konvensional jaringannya lebih banyak tapi hampir sama dengan syariah, karena histori tahun lalu syariah yang paling banyak gerakin FLPP,” tambahnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumatra Utara Bidang Infrastruktur dan Properti Tomi Wistan menyebutkan berbeda dengan segmen komersil yang lesu, segmen menengah ke bawah di sektor properti diprediksi masih bisa bertumbuh hingga 5% tahun ini didorong oleh program pemerintah yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Pertumbuhan ini juga didorong oleh program lain yakni subsidi bantuan uang muka sebesar Rp4 juta bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Hampir sama tahun ini, dibanding tahun lalu ada kenaikan 5%,” kata Tomi.