Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akan memberikan bantuan peralatan tangkap bagi nelayan di Pulau Sinyau-Nyau, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada di daerah terluar.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan masyarakat Pulau Sinyau-Nyau yang bahkan berada di daerah terluar dari Kepulauan Mentawai, memerlukan bantuan peralatan dalam kegiatan sebagai nelayan.
“Kami akan bantu paralatan untuk kegiatan ekonomi masyarakat di pulau terluar. Peralatan dalam bentuk jaring udang, mesin temple, first box bagi 42 KK nelayan yang memiliki perahu tangkap,” katanya, Rabu (21/3/2018).
Menurutnya, potensi bidang kelautan dengan potensi perikanan tangkap dan pengembangan potensi laut lainnya di kawasan itu akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, masyarakat kekurangan peralatan tangkap, sehingga potensi laut tidak bisa dimanfaatkan.
Saat ini, imbuhnya, masyarakat di Pulau Sinyau-Nyau yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menggantungkan hidup dari produksi kopra. Namun, nilainya sangat rendah, karena kopra di daerah itu hanya dihargai Rp4.000 per kg.
Sedangkan kegiatan melaut masyarakat setempat, baru sebatas menangkap ikan dan lobster untuk kebutuhan konsumsi sendiri.
“Jadi, kegiatan melaut baru sebatas untuk konsumsi sendiri, belum bernilai ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Nasrul.
Dia menyebutkan dalam rencana jangka penjang pembangunan Sumbar, daerah Mentawai memang akan dijadikan sentra perikanan Sumbar, dengan membangun pabrik pengolahan ikan dan pelabuhan perikanan samudera di Sikakap, Pulau Pagai Utara.
Apalagi, potensi perikanan daerah itu belum tergarap secara maksimal. Selain Mentawai, Sumbar memiliki daerah penghasil perikanan tangkap, yakni Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan.