Bisnis.com, MEDAN - PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) tengah menyelesaikan pembangunan Seksi 4 Dolok Merawan-Pemantang Siantar segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 km.
Seksi tersebut merupakan satu dari 6 ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) dengan total panjang keseluruhan mencapai 103,52 km.
Direktur Utama Hamawas Dindin Solakhuddin mengatakan, hingga Juli 2025 pembangunan Seksi 4 Dolok Merawan-Pemantang Siantar segmen Sinaksak-Simpang Panei sudah mencapai 99,19%.
"Progres pembangunan sudah 99,19%. Kami berharap ruas tol ini dapat dioperasikan secara fungsional pada momen Natal 2025 dan Tahun baru 2026," kata Dindin dalam keterangan resmi, Rabu (23/7/2025).
Dindin menambahkan, pihaknya terus berupaya mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) di Sumatra Utara sepanjang 103,52 km guna mendukung mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi di daerah.
Beroperasinya Tol Kutepat nanti tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memperbesar peluang kunjungan wisatawan ke Danau Toba, baik domestik maupun mancanegara.
Baca Juga
"Peningkatan jumlah wisatawan itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan manfaat bagi sejumlah sektor seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hotel, restoran, dan para pelaku industri kreatif," tuturnya.
Hingga saat ini, Hamawas telah mengoperasikan Seksi 1 hingga Seksi 3 serta sebagian seksi 4 yang menghubungkan Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Sinaksak sepanjang 90,63 km.
Sedangkan 13 km lagi yang merupakan sisa Seksi 4 yakni segmen Sinaksak-Simpang Panei masih dalam tahap konstruksi.
Jika seluruh ruas Kutepat beroperasi penuh, waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba akan terpangkas menjadi hanya 2 jam dari semula 6 jam.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (UGG) Azizul Kholis menyatakan pihaknya amat mendukung keberlanjutan ruas tol Kutepat.
Azizul menyebut keberadaan tol Kutepat akan memberikan dampak positif bagi Toba Caldera sebagai Geopark yang diakui oleh UNESCO, mengingat infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk kemajuan pariwisata.
"Jika tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur, para wisatawan akan kesulitan menuju kawasan pariwisata, khususnya Danau Toba," ujar Azizul.
Dia pun mengungkap dampak dari pengoperasian beberapa seksi di ruas jalan tol ini yang telah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh kawasan Danau Toba, seperti yang telah dicapai Kabupaten Samosir.
Azizul menyebut Samosir berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp887 juta selama periode liburan Juni-Juli 2025.
"Percepatan pembangunan dan konektivitas tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap ekonomi masyarakat yakni menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan UMKM, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal," ujar Azizul Kholis.