Bisnis.com, PADANG - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sampai saat ini telah ada 10 kabupaten dan kota dari 19 daerah yang ada di Provinsi Sumatra Barat yang telah melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) dan hal ini akan terus diupayakan menjangkau seluruh daerah dengan cara membuka peluang kemitraan.
Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN Adib Al-Fikry mengatakan pelaksanaan MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
“Saat ini 10 daerah di Sumbar sudah menjalan program, dan masih ada 9 daerah yang menunggu untuk dimulai. Jadi kami melihat supaya pelaksanaan MBG bisa merata, kami membuat peluang kemitraan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).
Dia menyebutkan pelaksanaan MBG penting untuk segera dijalankan, karena manfaat dari program MBG sangat membantu kebutuhan anak untuk tumbuh secara sehat.
Oleh karena itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program MBG ini, dan memastikan kualitas makanan yang diberikan, serta menanamkan nilai-nilai pentingnya pola makan sehat dalam keluarga,.
“Jadi dukungan dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan program MBG dan mengajak masyarakat yang berminat menjadi mitra dalam program MBG mengikuti alur kemitraan yang telah ditetapkan di situs resmi kami, tanpa ada pungutan biaya sama sekali,” ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya terlaksananya program diharapkan dapat meningkatkan akses makanan bergizi, peningkatan pengetahuan gizi dan peningkatan pola makan sehat menuju Indonesia emas di tahun 2045.
Dia menjelaskan tujuan program MBG memberikan akses makan bergizi kepada anak usia sekolah, ibu hamil & menyusui juga balita. Tak hanya itu program MBG juga menekan angka stunting dan gizi buruk, meningkatkan konsentrasi belajar, memberdayakan pelaku usaha lokal.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat, baik dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sektor swasta, hingga masyarakat umum, dapat memahami fungsi dan peran Badan Gizi Nasional, serta turut mendukung program-program yang akan dijalankan,” harapnya.
Adapun 10 daerah itu yakni, Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Pariaman.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama turut mengedukasi masyarakat tentang peran MBG dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia, serta bagaimana bisa bersama-sama mengatasi masalah tersebut.
Artinya sangat penting adanya keberlanjutan program makan bergizi gratis, karena menjadi penjamin kesehatan dan pertumbuhan anak serta mendukung ketahanan pangan dan pertanian lokal.
“Setiap SPPG melayani 2000-3000 anak sekolah (10-18 Sekolah). Satuan Pelayanan ini berlokasi di sekolah/pesantren untuk jumlah siswa 2000-3000 anak. Artinya kita butuh jangkauan MBG ini lebih lagi khususnya di wilayah Sumbar,” sebutnya.
Dikatakannya harapan yang ingin cepat terlaksana program MBG ini yakni cepat terbangun nya dapur-dapur di setiap kelurahan khusus nya di Padang dan Bukittinggi.
Kemudian Plt. Kepala BBPOM Hilda Murni menyampaikan bahwa peningkatan edukasi gizi menjadi dasar penting dalam pembangunan kesehatan, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi balita, anak-anak, dan ibu hamil, serta perlunya penyuluhan yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dikatakannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran sentral dalam menjamin kualitas, keamanan, dan mutu produk makanan yang beredar di masyarakat, karena BPOM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh makanan yang disediakan telah memenuhi standar keamanan pangan, bebas dari bahan berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
“Pengawasan ini dilakukan melalui pengujian laboratorium, sertifikasi produk, serta inspeksi lapangan secara berkala terhadap produsen maupun penyedia jasa makanan,” jelasnya.
Selain itu, BPOM juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya menjaga mutu produk pangan, demi mendukung kesehatan masyarakat dan kesuksesan program-program nasional di bidang gizi dan kesehatan.