Bisnis.com, BATAM - Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Khusus Batam optimis sektor properti di Batam menunjukkan kinerja positif, bahkan tahun ini dapat menjadi momentum rebound bagi para pengembang.
"Dukungan pemerintah juga terus membaik, sehingga seperti yang direncanakan, 3 juta rumah untuk masyarakat pasti kita bisa berikan," kata Ketua DPD REI Khusus Batam Robinson Tan, Sabtu (31/5/2025).
Sejumlah cara dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat Batam dalam membeli rumah. Salah satunya dengan menggelar pameran REI Expo 2025 di Grand Batam Mall (GBM) hingga 8 Juni 2025.
REI Expo tahun ini mengusung konsep baru dengan menggabungkan segmen properti menengah ke atas dan subsidi dalam satu acara. REI juga menggandeng program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk memperkenalkan rumah subsidi kepada masyarakat.
"Ini adalah REI Expo rebound. Pertumbuhan ekonomi Batam sudah cukup baik, sekarang kami memperkuat dengan menggabungkan penjualan rumah komersial dan subsidi. Target transaksi kami di expo tahun ini adalah Rp88 miliar," katanya.
Robinson menjelaskan pertumbuhan sektor properti di Batam semakin tampak seiring dengan pembangunan properti Batam yang semakin meningkat. "Ini jadi sinyal kuat bahwa sektor properti terus bertumbuh prospektif," tambahnya.
Baca Juga
Wali Kota Batam Amsakar Achmad berharap REI Expo dapat menjadi momentum yang memperkuat sinergi lintas sektor, sekaligus memberikan solusi hunian yang cerdas dan terjangkau bagi masyarakat.
"Semakin dekat interaksi ini terbangun, insyaallah akan semakin konstruktif ikhtiar kita dalam memberikan literasi yang cerdas kepada masyarakat, sehingga mereka bisa tepat memilih rumah," jelasnya.
Menurutnya, momentum seperti ini sangat penting dalam mempertemukan seluruh pemangku kepentingan di bidang properti untuk mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Amsakar juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Batam bersama BP Batam berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan sebagai bagian dari upaya mendukung sektor properti dan investasi.
Dia juga menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Batam. Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, dirinya menyatakan keyakinan bahwa Batam mampu melampaui target nasional pertumbuhan ekonomi.
"Kalau RPJMN menargetkan pertumbuhan sebesar 8%, Batam bisa mencapai 9,5% sampai 10%. Ini bukan sesuatu yang berlebihan, karena Batam adalah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang mendapat berbagai fasilitas negara seperti bebas bea masuk, PPN, dan PPNDN," jelasnya.
Dia merinci sejumlah keunggulan Batam, mulai dari keberadaan 31 Himpunan Kawasan Industri (HKI), 135 industri perkapalan, hingga tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni Nongsa Digital Park, Maintenance Repair Overhaul (MRO) Batam Aero Technic di Bandara Hang Nadim, dan KEK Kesehatan yang tengah dikembangkan.
"Dengan posisi geografis yang strategis, konektivitas nasional dan internasional melalui enam pelabuhan internasional dan satu bandara internasional, serta berbagai fasilitas dari negara, saya optimis target tersebut dapat kita capai," katanya.