Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki anugerah luar biasa: sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia muda yang sedang memasuki masa emasnya.
Sebagai daerah penghasil utama batu bara, minyak bumi, karet, kelapa sawit, beras, dan kopi, bahkan selama 14 tahun terakhir Sumsel tercatat sebagai penghasil kopi terbesar nasional, Sumsel memiliki peluang besar menjadi kekuatan ekonomi regional bahkan nasional.
Tetapi, kekayaan sumber daya ini baru sebatas potensi. Agar menjadi kekuatan nyata, diperlukan pengelolaan dengan manajemen modern dan pemanfaatan teknologi tinggi. Tidak cukup hanya mengandalkan hasil bumi. Dibutuhkan generasi muda yang siap menjadi entrepreneur, yang tidak hanya berjiwa bisnis, tapi juga melek digital dan mampu mengadopsi teknologi dalam setiap lini usaha.
Inilah mengapa gagasan untuk membangun 100.000 pengusaha muda Sumsel dalam 5 tahun ke depan menjadi agenda penting. Mengandalkan kekuatan alam tanpa menguasai teknologi hanyalah mimpi.
Dalam lanskap industri saat ini, pengelolaan sumber daya alam tidak lagi bertumpu pada tenaga manusia kasar, melainkan pada sistem industri berbasis robotik, automasi, big data, dan artificial intelligence (AI). Misalnya, produksi kelapa sawit akan dioptimalkan dengan sensor digital. Lalu, pengelolaan tambang batu bara akan dilakukan dengan kendaraan otomatis dan analitik berbasis cloud. Demikian halnya dengan pemasaran kopi unggulan tidak lagi melalui pasar tradisional, tetapi melalui platform e-commerce global dan kampanye media sosial berbasis algoritma.
Pekerjaan clerical dan administratif yang dulu banyak menyerap tenaga kerja, kini perlahan hilang. Dunia kerja berubah drastis, sehingga mereka yang tidak memiliki skill digital akan tertinggal, sementara mereka yang menguasai digital talent akan menjadi pemain utama.
Baca Juga
Dalam membangun entrepreneur muda Sumsel, penguasaan digital bukan lagi pilihan. Digital talent is a must. Tidak ada jalan lain.
Menurut World Economic Forum 2024, ada 85 juta pekerjaan tradisional akan hilang pada 2025. Sebaliknya, 97 juta pekerjaan baru berbasis teknologi digital akan tercipta.
Bidang yang akan melesat di masa depan termasuk a.l. AI specialist, data analyst, e-commerce expert, digital marketing specialist, hingga cybersecurity analyst. Hanya dua jenis “pekerja” yang akan bertahan, yakni mereka yang punya kemampuan khusus (specialized skills) dan mereka yang menjadi bagian dari digital labour force.
Jika tidak? Mereka akan tersisih dalam kompetisi global yang semakin ketat.
Bagi generasi muda Sumsel, meningkatkan kemampuan digital bukan sesuatu yang mustahil. Langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan, pertama, belajar mandiri melalui kursus online. Ribuan platform belajar tersedia seperti Coursera, Google Skill Shop, edX, hingga YouTube Academy. Kedua, mengerjakan proyek digital nyata, mulai dari membuat toko online, mengelola akun media sosial UMKM lokal, hingga membangun website sederhana.
Ketiga, bergabung dalam komunitas digital. Ikut dalam komunitas startup, forum teknologi, atau entrepreneur digital untuk bertukar pengalaman dan memperluas jaringan. Keempat, eksperimen dan berani gagal. Jangan takut mencoba dan gagal. Gagal dalam proyek digital kecil lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali. Kelima, upgrade skill secara berkala. Dunia teknologi berubah cepat. Skill harus diperbarui minimal setiap tahun.
“Kalau kalian keras terhadap diri sendiri hari ini, kehidupanmu akan lunak dan mudah di masa depan. Tapi kalau kalian lunak dan malas hari ini, kehidupan akan sangat keras dan berat nanti.” Tidak cukup bermimpi. Tidak cukup berandai-andai.
Saatnya eksekusi. Generasi muda Sumsel harus berani turun ke arena. Belajar, mencoba, gagal, bangkit, dan menguasai teknologi untuk membangun usaha yang berdaya saing tinggi.
Mengelola potensi Sumsel bukan hanya soal mengambil apa yang diberikan alam, tetapi soal mengubahnya menjadi nilai tambah dengan sentuhan inovasi digital.
Sebagai otoritas sektor jasa keuangan, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga berperan penting dalam mendukung lahirnya 100 ribu pengusaha muda Sumsel. Upaya yang dilakukan di antaranya melalui percepatan akses keuangan digital, program literasi dan inklusi keuangan untuk generasi muda, dan dukungan strategis dalam pengembangan ekonomi daerah, sebagaimana diamanatkan dalam UU P2SK. Pada 16 Mei 2025, Gubernur Sumatera Selatan bersama
Anggota Dewan Komisioner OJK telah meresmikan Sultan Muda Sumsel Center (SMSC) di Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan, SMSC menandai sebuah milestone penting dan momen bersejarah untuk mengakselerasi Program 100.000 Sultan Muda. OJK Sumsel menjadi mitra penting dalam memastikan para entrepreneur muda memiliki bekal finansial dan digital untuk berkembang.
Membangun 100.000 pengusaha muda berbasis digital di Sumsel bukan sekadar program ekonomi. Ini adalah bagian dari strategi nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sumsel sudah memiliki potensi. Waktunya Sumsel menjadi contoh bagaimana daerah bisa bangkit melalui digitalisasi, inovasi, dan semangat muda dalam mewujudkan Sumatera Selatan Maju Terus Untuk Semua. Mari mulai dari Sumsel, untuk Indonesia dan untuk masa depan!