Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Daerah se-Sumut Curhat ke Zulhas, Banyak Saluran Irigasi Tak Berfungsi

Sejumlah kepala daerah di Sumut membeberkan kendala yang dihadapi daerahnya di sektor pertanian kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifili Hasan.
Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Medan, Selasa (21/1/2025)./Bisnis-Delfi
Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Medan, Selasa (21/1/2025)./Bisnis-Delfi

Bisnis.com, MEDAN - Sejumlah kepala daerah di Sumatra Utara (Sumut) membeberkan kendala yang dihadapi daerahnya di sektor pertanian kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifili Hasan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Medan, Selasa (21/1/2025).

Permasalahan itu terutama terkait irigasi yang tak optimal mengairi lahan pertanian sehingga berpotensi mengancam ketersediaan pasokan.

Penjabat Bupati Deli Serdang Wiriya Alrahman menyampaikan kondisi kedua bendungan yang ada di wilayahnya yakni Bendungan Sidoras dan Serdang.

Wiriya menyebut Bendungan Serdang yang selesai dibangun pada 2018 lalu dengan menggunakan dana APBN belum bisa dioperasikan untuk mengairi lahan di sentra produksi padi dan jagung Sumut ini.

Begitupun dengan Bendungan Sidoras yang diperkirakan bisa mengairi lebih dari 4.500 hektare lahan. Dikatakan Wiriya, Bendungan Sidoras saat ini mengalami kerusakan dan berdampak pada frekuensi tanam.

"Petani hanya bisa melakukan penanaman sekali dalam setahun yang harusnya bisa lebih dua kali," ujarnya di hadapan Menko Pangan dan jajaran menteri serta wakil menteri yang mengikuti Rakor Bidang Pangan di Medan, Selasa (21/1/2025).

Kendala pengairan lahan juga dialami petani di Asahan. Bupati Asahan, Surya menyampaikan, pemerintah pusat telah membangun bendungan untuk peningkatan air Sungai Bunut di Asahan agar bisa mengairi lahan hingga 6.000 hektar lebih. 

Namun, lanjutnya, pembangunan jalur irigasi yang seharusnya sepanjang 20 kilometer terhenti pada 2023 dan belum dilanjutkan hingga kini. 

"Jalur airnya tidak dibuat sehingga yang diperkirakan akan mengairi kurang lebih sawah sebanyak 6.000 ha itu tidak bisa digunakan," ujar Surya.

Ketiadaan irigasi tersier dan sekunder dikeluhkan pula oleh Penjabat Bupati Langkat Faisal Hasrimy. Faisal mengatakan, luas areal pertanian di Langkat mencapai 20.000 ha, namun baru 4.000-an ha yang menggunakan irigasi. Sedangkan selebihnya menggunakan metode tadah hujan meskipun Langkat telah memiliki Bendung Sei Wampu.

"Harapannya yang tadah hujan ini bisa dibangunkan irigasinya baik tersier dan sekunder. Di sini, ada daerah irigasi sei wampu yang sudah dibangun bendungannya, tapi untuk tersier dan sekundernya belum. Bendungannya sudah ada tapi belum bisa dialirkan ke persawahan," jelasnya.

Sementara Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya melaporkan banyak petani yang enggan bertani lantaran banjir terjadi hampir tiap tahun.

"Ada dua sungai yaitu Sungai Belutu dan Sungai Padang yang tiap tahun banjir karena tanggul jebol. Petani yang harusnya panen 2 kali jadi 1 kali. Mereka enggan bertani karena masalah tanggul belum teratasi," ujarnya.

Selain jaringan irigasi, sejumlah kepala daerah lain melaporkan terkait kesulitan petani mendapatkan pupuk bersubsidi, pembangunan cold storage bertarif murah untuk menampung kelebihan panen petani, hingga permohonan pembangunan infrastruktur jalan utama tani untuk menekan biaya produksi pertanian.

Zulhas yang didampingi oleh jajaran menteri dan wakil menteri di bidang terkait menampung seluruh laporan di sektor pertanian yang disampaikan tiap kepala daerah di Sumut.

Dia mengatakan, swasembada pangan adalah prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia pun berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan ini untuk mendukung ketahanan pangan, menuju swasembada pangan tahun 2027.

"Inilah gunanya kita mengadakan rakor. Semua laporan ini kita catat dan akan kita bawa ke rapat terbatas nanti," kata Zulhas. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper