Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan tahun ini sebanyak 98.068 peserta didik di Kepri akan mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri Rika Azmi mengatakan program MBG ini menyasar dua kelompok utama, yakni peserta didik dan non-peserta didik. Peserta didik meliputi siswa PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, pesantren dan pendidikan khusus. Sementara kelompok non-peserta didik terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
"Tahun ini, Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan pembentukan 5.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia, di mana 253 di antaranya berada di Kepri. Kabupaten Bintan direncanakan memiliki 22 satuan pelayanan, Karimun 32, Anambas 19, Lingga 33, Natuna 19, Tanjungpinang 19 dan Batam 109 satuan pelayanan," kata Rika, Selasa (21/1/2025).
Jumlah satuan pelayanan diusulkan berdasarkan kondisi geografis Kepri yang unik, termasuk banyaknya wilayah terpencil. Model pelayanan di wilayah terpencil di Kepri juga akan disesuaikan dengan kebutuhan setempat
Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap, dengan target capaian 19% pada tahun 2025, 40% pada tahun 2026, 60% pada tahun 2027, 80% pada tahun 2028 dan selesai 100% pada tahun 2029. Di Kepri, pada tahun 2025, program ini ditargetkan menyasar sekitar 98.068 dari 516.149 orang peserta didik, termasuk siswa PAUD, TK, dan SD sebagai prioritas utama.
"Semoga pada tahun 2029, program makan bergizi gratis di Kepri, dengan 516.149 orang peserta didik selesai sesuai target yang telah ditetapkan," harapnya.
Baca Juga
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan program MBG menjadi prioritas Pemprov Kepri.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama anak-anak, mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dengan ini, generasi masa depan Kepri dapat tumbuh menjadi generasi unggul," ujarnya.
Ansar menyampaikan bahwa ia akan terus mengawal pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai rencana. "Saya berharap, hingga 2025, 19% dari target dapat tercapai, dan pada tahun 2029, seluruh sasaran program telah terlayani dengan baik," harapnya.
Di Batam, program MBG sudah dilakukan sejak 13 Januari 2025 kemarin. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Rubyanto mengatakan ada empat sekolah yang menjadi percontohan awal program MBG, yakni SDN 003, SMPN 30, SDN 06 dan SDN 010.
"Jumlah siswa yang terlibat dari empat sekolah ini mencapai 3.294 siswa. Bedanya, untuk di SMP dilakukan dua trip. SD dilakukan tiga trip. Karena ada shift pagi kelas 1,2 dan 3, terus ada jam 10 dan ada yang jam 1," kata Tri.
Ia kemudian menjelaskan untuk tahun 2025, program MBG belum menyentuh seluruh siswa dan sekolah.
"Untuk di Batam, sesuai dengan kata Pak Gubenrur, target pemerintah itu 19 persen dari jumlah penerima manfaat. Jumlahnya 58 ribu orang, terbagi dari TK-PAUD sampai SD SMP, dan SMA/SMK," katanya.
Untuk pengadaan disekolah lainnya akan tergantung kesiapan dari dapur. Jadi karena ada dua dapur, satu milik mitra dan satu Makodim, lalu masih ada lagi tiga dapur kemitraan BGN yang sudah ada namun kepalanya belum ada, sehingga belum mampu memberikan pelayanan. (K65)
