Bisnis.com, PALEMBANG – Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (RI) Bima Arya Sugiarto mengharapkan agar rencana pengembangan tower Jembatan Ampera sebagai destinasi wisata yang dapat diakses publik segera terealisasi.
Dia mengungkapkan bahwa pembukaan tower Jembatan Ampera sebagai destinasi wisata berpotensi untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Palembang.
“Tetapi tentunya kami mendorong adanya kolaborasi agar proyek ini tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga edukasi agar masyarakat memahami nilai sejarah Palembang,” ungkapnya usai mengecek tower Jembatan Ampera, Senin (13/1/2025).
Bima mengatakan, sebelum tower Jembatan Ampera dibuka untuk umum terdapat beberapa hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu. Seperti melakukan uji laik operasi untuk lift, sistem pengelolaan, maupun pemeliharaan rutin.
“Karena ke atas itu kan ada kapasitas 25 orang, bergantian ke atas tidak boleh lebih dari 5 orang,” kata dia.
Lebih lanjut, Bima mengatakan untuk kepastian pembukaan operasional destinasi wisata tower Jembatan Ampera sendiri kembali kepada koordinasi Pemerintah Kota Palembang dengan instansi terkait seperti Kementerian PU, Kementerian Keuangan dan sebagainya.
Baca Juga
“Tetapi sudah ada perencanaannya, yang selalu menjadi persoalan itu kan diparkir tapi ini parkir tidak ada masalah,” imbuh Bima.
Di tempat yang sama, Penjabat Walikota Palembang, Cheka Virgowansyah, mengatakan bahwa secara verbal pembukaan destinasi wisata tersebut telah didukung oleh Kementerian PU.
“Tinggal ada dua surat lagi yang berproses, satu di kita (Pemkot Palembang) dan di Balai Jalan ada beberapa,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk sistem yang akan digunakan nantinya masih menggunakan pinjam pakai. Selain itu, pihaknya juga akan mengatur jadwal kunjungan harian dengan durasi terbatas, mengingat ruang di dalam tower jembatan yang cukup kecil.
“Kalau terlalu ramai juga terlalu bahaya, kita akan bagi waktu-waktunya dengan durasi yang tidak terlalu lama. Paling tidak bisa merasakan sekali seumur hidup, jadi kadolah untuk masyarakat,” tutupnya.
Lebih lanjut untuk estimasi biaya destinasi wisata tersebut masih dalam penghitungan, dan diklaim tidak akan memberatkan pengunjung.
“Mudah-mudahan 1 Februari sudah bisa dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya. (PUTRI ELVINA DIYANTI & SALSABILA AFZAHARA)