Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan perekonomian Riau berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp991,59 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp529,53 triliun.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dengan besaran PDRB tersebut ekonomi Riau sepanjang tahun 2022 tumbuh 4,55 persen.
"Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,58 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,87 persen," ujarnya, Senin (6/2/2023).
Sementara itu, ekonomi Riau triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,89 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Luar Negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,16 persen.
Perkembangan ekonomi Riau triwulan IV-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,10 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,66 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,08 persen.
"Ekonomi Riau triwulan IV-2022 jika dihitung tanpa migas tumbuh 4,77 persen (y-on-y), meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 4,08 persen," ujarnya.
Adapun secara spasial, pada 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa.