Bisnis.com, MEDAN - Pada tahun ini, Bank Sumut melakukan inovasi dalam upaya meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yakni program kantor cabang mobile.
Menurut Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, terdapat 10 unit kendaraan roda empat atau mobil yang disediakan pihaknya demi menunjang program tersebut.
Mobil-mobil itu nantinya akan mendatangi seluruh pasar tradisional dalam rangka penyaluran KUR kepada para pedagang.
"Nantinya pinjaman bisa langsung cair dan pedagang bisa memilih, mau membayar harian, bulanan atau tahunan. Program ini juga untuk menghentikan aksi rentenir," kata Rahmat pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2021 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Sumut di Kota Medan, Kamis (24/3/2022).
Penyaluran KUR Bank Sumut meningkat pada 2021 dibanding 2020. Pada tahun lalu, KUR yang disalurkan mencapai Rp750 miliar. Meningkat Rp250 miliar dibanding realisasi tahun 2020 yang tercatat Rp500 miliar.
Menurut Rahmat, KUR senilai Rp750 miliar tersebut disalurkan kepada 15.000 nasabah. Penyaluran KUR dilakukan Bank Sumut dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, mengingat perekonomian saat ini tengah diguncang oleh pandemi Covid-19.
Dalam penyaluran KUR, Bank Sumut menggunakan metode kluster. Sebagai contoh, KUR yang disalurkan di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan kluster padi. Sedangkan di Kebupaten Dairi merupakan kluster kopi.
Menurut Rahmat, metode kerja sama ini dipilih demi memudahkan penyaluran. Sebab jika disalurkan langsung per individu, dibutuhkan waktu yang lama.
"Ke depan, kami akan terus meningkatkan penyaluran ini dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah," kata Rahmat.
Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah berharap kinerja Bank Sumut terus meningkat. Sebab bank tersebut merupakan kebanggaan warga Sumatra Utara.
Ijeck, sapaan populer Musa Rajekshah, juga mengingatkan Bank Sumut agar bersungguh-sungguh mempersiapkan Initial Public Offering (IPO) yang diproyeksikan tahun ini.
"Kalau prestasi meningkat, nasabah bangga dan semakin banyak yang percaya dengan Bank Sumut," kata Ijeck.
Di sisi lain, Ijeck berharap penyaluran KUR Bank Sumut dapat meningkat tahun ini. Sebab KUR memiliki peran penting dalam mendongkrak perekonomian.
Oleh karena itu, Ijeck mengimbau para pemegang saham Bank Sumut yang notabene pemerintah kabupaten dan kota di Sumatra Utara agar membantu penyaluran KUR tersebut di daerah masing-masing.
"Penyaluran KUR ini butuh bantuan pemerintah daerah, pemegang saham yang hadir hari ini saya minta untuk buat program khusus untuk ini," kata Ijeck.
Menurut Ijeck, sosialisasi manfaat KUR Bank Sumut juga harus ditingkatkan. Publik mesti memeroleh informasi bahwa bunga KUR yang dipatok sangat kecil, yakni tiga persen. Sehingga dapat membantu pelaku usaha terhindar dari jerat rentenir.
"Sosialisasi ini harus sampai ke desa-desa, kelurahan hingga orang per orang. Masyarakat harus tahu kalau subsidi bunga program pemerintah KUR ini hanya sebesar tiga persen daripada harus meminjam ke rentenir yang menetapkan bunga sangat tinggi," ujar Ijeck.