Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sumut Raup Laba Rp456 Miliar Hingga September 2021, Dirut: Sudah di Atas Rata-rata

Menurut Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, kinerja bank yang dipimpinnya tersebut berada dalam tren positif hingga September 2021.
Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan usai memaparkan capaian kinerja triwulan III 2021 di kantornya, Medan, Rabu (27/10/2021). /Bisnis-Nanda Fahriza Batubara
Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan usai memaparkan capaian kinerja triwulan III 2021 di kantornya, Medan, Rabu (27/10/2021). /Bisnis-Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - Manajemen Bank Sumut memaparkan capaian kinerja untuk triwulan III 2021.

Menurut Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, kinerja bank yang dipimpinnya tersebut berada dalam tren positif hingga September 2021.

"Alhamdulillah kinerja Bank Sumut sampai dengan September 2021 terus membaik," kata Rahmat di kantornya, Medan, Rabu (27/10/2021).

Dari sisi aset, terjadi peningkatan sebesar 8,59 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2020 lalu. Hingga September 2021, aset Bank Sumut tercatat senilai Rp39,5 triliun.

Kredit Bank Sumut turut mengalami pertumbuhan sebesar 4,44 persen dibanding tahun lalu. Yaitu menjadi 24,6 triliun.

Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Sumut mencatatkan nilai Rp33,0 triliun. Naik sebesar 8,28 persen atau bertambah Rp2,5 triliun.

Bank Sumut juga meraup laba senilai Rp456 miliar hingga September 2021. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 12,65 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Rahmat mengklaim bahwa laba yang diperoleh pihaknya berada di atas rata-rata laba bank yang selevel.

"Ini laba cukup baik. Bukan hanya cukup baik, tapi ini sudah berada di atas rata-rata kalau dibanding dengan bank-bank lain yang setara dengan Bank Sumut," kata Rahmat.

Khusus DPK per Produk, terjadi penurunan sebesar 3,72 persen menjadi Rp10,3 triliun hingga September 2021. Menurut Rahmat, penurunan ini juga dipengaruhi oleh komposisi giro yang didominasi oleh rekening pemerintahan. Sebab, biasanya, sarapan anggaran pemerintah baru akan terjadi pada periode September-Desember.

"Kami akan tetap harus mengimbanginya dengan peningkatan produk ritel, yang mana dengan adanya layanan digital kami semakin baik, semoga otomatis bisa lebih banyak nasabah ritel yang kita akuisisi. Khususnya rekening giro," kata Rahmat.

Sementara itu, untuk tabungan DPK mengalami peningkatan sebesar 7,05 persen atau menjadi Rp10,2 triliun. Sedangkan deposito juga meningkat sebesar 22 persen atau menjadi Rp12,4 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper