Bisnis.com, PADaNG - Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan luas panen padi pada 2020 mencapai 295,66 ribu hektare.
Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 16,01 ribu hektare atau 5,14 persen dibandingkan 2019 yang mencapai 311,67 ribu hektare.
"Penyebab penurunan luas panen padi itu karena ada pergeseran puncak panen padi di tahun 2020 itu," katanya, Senin (1/3/2021).
Dia menyebutkan penurunan produksi padi dapat dilihat pada kondisi produksi padi 2020 yakni sebesar 1,387 juta ton gabah kering giling (GKG).
Hal itu menunjukan penurunan sebanyak 97,86 ribu ton atau 6,46 persen dibandingkan 2019 yang mencapai 1,493 juta ton GKG.
Herum Fajarwati mengatakan penurunan produksi terjadi pada setiap subround.
Penurunan pada subround Januari-April, Mei-Agustus dan September-Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 2,98 ribu ton GKG (2,62 persen), 10,86 ribu ton GKG (9,86 persen) dan 2,17 ribu ton GKG (2,47 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2019.
"Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 799.12 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 55,15 ribu ton atau 6,46 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 854,27 juta ton," jelasnya.
Untuk potensi produksi padi pada subround Januari-April 2021 diperkirakan sebesar 515,15 ribu ton GKG, mengalami peningkatan sebanyak 38,55 ribu ton atau 7,52 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang mencapai 512,60 ribu ton GKG.