Bisnis.com, MEDAN - Direktur Utama PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan ikut mendampingi Bank Sumut menangani kredit macet.
KPK akan berperan sebagai supervisor dan melakukan pengarahan dalam recovery aset kredit.
"Sebagai supervisi dan mengarahkan. Bila nanti ditemukan ada masalah hukum, tetap KPK mengarahkan pada penegakan hukum," kata Budi, Rabu (3/2/2021).
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah KPK memanggil para debitur dengan status kredit bermasalah ke kantor pusat Bank Sumut.
Untuk mengantisipasi penyaluran kredit macet, Bank Sumut juga telah meningkatkan mitigasi resiko kredit macet dengan menyesuaikan aturan internal dalam proses pemberian kredit.
Secara internal, Bank Sumut juga melakukan perubahan dan perbaikan dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan rekrutmen SDM berbasis kompetensi dan pelatihan secara kontiniu.
Hal itu terlihat dari pencapaian non performing loan (NPL) Bank Sumut sebesar 3,54 persen atau membaik dibandingkan tahun 2019 sebesar 4,36 persen dan total asset sebesar Rp33,5 triliun. Bank ini juga membukukan laba bersih sebesad Rp515 miliar atau 95,7 persen dari target tahun 2020.
Sebelumnya, Bank Sumut telah menandatangani pakta integritas anti korupsi, gratifikasi, dan anti fraud. Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat budaya anti korupsi, anti gratifikasi dan anti fraud dalam aktivitas penghimpunan dana, penyaluran kredit atau pembiayaan, layanan jasa pembayaran, pengadaan barang dan jasa serta aktivitas pekerjaan lainnya.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menjelaskan penandatanganan pakta integritas tersebut merupakan bagian dari keinginan Bank Sumut agar lebih profesional dan mandiri.
Meskipun begitu, penandatanganan pakta integritas bukan jaminan sebuah institusi akan bebas dari korupsi.
"Itu hanya salah satu alat. Ketika kita menandatangani, kita berjanji ke dirinya untuk tidak melanggar yang beraturan. Diharapkan ada dukungan dari manajemen dan trust yang dibangun agar Bank Sumut berkembang," pungkas Lili.