Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (PT Bank Sumut) kian serius atas rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang ditargetkan pada 2021.
Hal ini ditunjukkan melalui pembenahan internal yang dilakukan manajemen. Di samping itu, manajemen Bank Sumut juga belajar dari BPD lain yang telah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti Bank BJB (BJBR).
Direktur Utama Bank Sumut Muhammad Budi Utomo menyampaikan bahwa perseroan melakukan pembenahan internal sebagai salah satu persiapan atas rencana IPO tersebut. Pembenahan yang dilakukan di antaranya Sumber Daya Manusia, teknologi, branding, dan promosi.
Selain itu, Bank Sumut menggelar diskusi dan sharing bersama Bank Jawa Barat (BJB) guna memantapkan persiapan menuju IPO, baru-baru ini.
"BJB merupakan BPD pertama yang menggelar IPO. Dan sekarang merupakan BPD yang terbesar di Indonesia. Karena itu Bank Sumut melakukan diskusi untuk memantapkan langkah menuju IPO," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (6/1/2020).
Dia menambahkan rencana perseroan melantai di Bursa dapat mendorong perseroan guna meningkatkan akses permodalan, sebagai brand image, meningkatkan pengelolaan Good Corporate Governance (GCG), dan meningkatkan valuasi perusahaan.
Dalam catatan Bisnis, rencana IPO tersebut disepakati dalam RUPSLB pada 12 April 2019 lalu. Persetujuan penjualan saham baru Bank Sumut berkisar 20% hingga 40% dari modal disetor setelah IPO. Pelepasan sebagian saham ke publik kali ini merupakan strategi perseroan untuk meningkatkan modal dasar dari semula Rp2 triliun menjadi Rp5 triliun.