Bisnis.com, TANJUNGPINANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Tanjungpinang mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan pesisir untuk mewaspadai cuaca ekstrem saat perubahan musim angin selatan ke angin utara.
Prakirawan cuaca BMKG Tanjungpinang, Bhakti, di Tanjungpinang, Minggu (27/10/2019), cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai seperti tiba-tiba hujan disertai petir, angin ribut, dan gelombang tinggi.
Hujan masih bersifat lokal, namun petir potensial dengan intensitas tinggi. Gelombang laut juga potensial tinggi pada waktu tertentu.
"Ketika ada awan comulunimbus (awan tebal, hitam dan berlapis) perlu diwaspadai karena awan ini membawa 'paket' lengkap, mulai dari hujan disertai angin kencang, gelombang tinggi dan petir," ujarnya.
Bhakti mengatakan suhu udara yang tinggi, yang terjadi di berbagai daerah di Pulau Jawa, tidak terjadi di Kepri. Suhu udara di Kepri masih tergolong normal.
Sementara dalam kondisi normal, tidak terdapat awan comulunimbus, gelombang laut tidak tinggi, hujan hanya berskala lokal dan tidak terjadi angin ribut.
Baca Juga
"Dalam kondisi normal pun tetap harus waspada, karena cuaca ekstrim akibat pengaruh awan comulunimbus datang tiba-tiba," katanya.
Dalam kondisi cuaca buruk, nakhoda kapal maupun nelayan yang melaut, harus mencari tempat yang aman. "Tinggi gelombang laut dalam cuaca buruk bisa sangat tinggi," katanya.