Bisnis.com, MEDAN— PT Bank Sumatra Utara berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, setelah mendapatkan suntikan modal sebesar Rp100 miliar dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Direktur Utama PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo mengatakan mengatakan dengan adanya penambahan penyertaan modal, dapat meningkatkan bisnis perseroan, sehingga deviden yang dibayarkan kepada pemilik saham akan terus naik.
“Deviden bisa naik kalau profitnya naik. Tugas kami memenuhi ekspektasi pemegang saham untuk mendapatkan deviden yang besar,” katanya Jumat (23/8/2019).
Dia akan fokus pada tiga hal, yaitu peningkatan kualitas SDM, menuju modern banking, dan perbaikan produk. Fokus pada perbaikan manusianya, tujuannya agar sesama individu tidak bertarung di internal, melainkan bertarung di marketplace.
“Setelah itu barulah kita menuju modern banking, sehingga mampu melahirkan produk terbarukan, karena saat ini bank lain sudah mengunakan QR Code, Debit Card dan penggunaan platform Web Banking, kita harus mengejar itu,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini Bank Sumut masih berfokus pada captive market ASN. Hal tersebut seolah membuat Bank Sumut terlena. Untuk meningkatkan pelayanan perseroan pihaknya akan meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat bersaing dengan institusi lainnya.
Selain itu, Budi melanjutkan, Bank Sumut akan meningkatkan sistem teknologi atau modern banking. Menurutnya, Bank Sumut membutuhkan terobosan baru karena sudah tertinggal dengan perbankkan lainnya.
Adapun dari sisi kinerja keuangan perseroan, PT Bank Sumut membukukan laba bersih sebesar Rp326 miliar pada Juli 2019. Capaian tersebut tumbuh sebesar 46,8% di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp222 miliar.
Disamping itu, perseroan mencatat penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp22,36 triliun, atau naik sebesar 8,12% per Juli 2019. Sementara dari sisi non-performing loan (NPL) perseroan tercatat menurun di level 4,91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bank Sumut juga didukung dengan peningkatan aset, tercatat sebesar Rp33,66 triliun tumbuh sebesar 5,5% dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp31,89 triliun. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat naik 8,3% menjadi Rp27,2 triliun pada Juli 2019.