Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan menahan kerjasama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), BUMD pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, dengan investor PT Sriwijaya Tanjung Carat seiring lambannya progress pembebasan lahan untuk kawasan tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan sebaliknya Pemprov mendapat calon investor baru, yakni PT Tri Patria, yang dinilai lebih siap karena telah memiliki 2.400 hektare lahan yang dapat dibebaskan.
“Rekanan PT SMS [Sriwijaya Tanjung Carat/STC] hingga saat ini baru membebaskan beberapa hektare saja dari luas kebutuhan lahan. Kemudian, di kepemimpinan saya, ada PT Tri Patria yang sudah memiliki lahan 2.400 ha. Nah, di lahan inilah nantinya KEK TAA akan dikembangkan,” katanya, Jumat (24/5/2019).
Gubernur mengatakan dirinya berkomitmen untuk merealisasikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api (TAA).
“KEK TAA targetnya harus jadi. Sekarang saya niatkan siapapun investor yang sudah siap membangun baik modal ataupun lahan bisa bekerja sama,” katanya
Deru menjelaskan PT SMS ditugasi pemerintah daerah untuk mencari investor yang dapat mewujudkan kawasan yang nantinya bakal menjadi pusat industri tersebut. Hingga akhirnya, PT SMS mendapat rekanan, PT STC, yang akan membebaskan lahan seluas 2.030 ha guna keperluan pembangunan kawasan.
Terkait nasib PT SMS dan perusahaan rekanannya, Deru menegaskan jika segala kerjasama yang terjalin ditahan terlebih dahulu.
“PT SMS dan rekanannya di-hold, disisihkan dulu. Sudah ada yang siap lahan. Dan ini yang akan diprioritaskan. Yang penting KEK TAA jadi dulu,” ujarnya.
Untuk revisi aturan, pihaknya saat ini masih mengajukan revisi perubahan ke Menko Perekonomian. Seluruh dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk memperluas lahan KEK TAA dari sisi Pemprov sudah dipenuhi.
“Ada beberapa persyaratan seperti Perubahan Perda RTRW Kabupaten Banyuasin dan syarat lainnya itu akan dipenuhi sesegera mungkin,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT SMS, IGB Surya Negara, saat dimintai tanggapannya terkait rencana Gubernur tersebut enggan memberikan komentarnya. Surya mengaku telah berupaya untuk mencari investor untuk mewujudkan pembangunan KEK TAA. “ Saya tidak bisa komentar. Pada prinsipnya, kami akan ikut kebijakan gubernur.”
Sumsel Ganti Investor Rekanan Pengelola KEK Tanjung Api-Api
Pemprov Sumatra Selatan menahan kerjasama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), BUMD pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, dengan investor PT Sriwijaya Tanjung Carat seiring lambannya progress pembebasan lahan untuk kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium