Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan membuka kesempatan seluas-luasnya untuk investor yang berminat menanamkan modalnya di provinsi itu, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Tanjung Api-Api.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan meski pembangunan kawasan itu terkesan alot namun ke depan diproyeksikan menjadi pelabuhan internasional.
“Pemprov Sumsel membuka diri, siapapun yang mau berinvestasi. Selama itu serius akan kami akomodir. Pelabuhan yang sudah ada saat ini kapasitasnya masih terbatas dan masih membutuhkan pendalaman agar kapal dengan kapasitas besar dapat bersandar,” katanya, Selasa (27/3/2019).
Menurut Mawardi, jika KEK TAA terealisasi maka lalu lintas barang dari Sumsel dengan tujuan negara ekspor akan lebih maksimal.
Dia mengemukakan Sumsel memiliki potensi kekayaan alam baik hasil hutan, pertanian, perkebunan dan hasil tambang.
Besarnya potensi yang ada tersebut, menurut Wagub sangat disayangkan, karena selama belum diikuti dengan keberadan pelabuhan laut yang mampu menampung kapal barang dengan kapasitas angkut besar.
“Namun ke depan Sumsel akan dapat bersaing dengan Provinsi Lampung, Sumatra Utara dan Sumatea Barat. Menyusul akan dibukanya pelabuhan laut dalam di Tanjung Carat, KEK TAA,” katanya.
Sebelumnya, Konsulat Singapura di Medan, Richard Terence Grosse menegaskan, pihaknya tertarik melakukan penjajakan kerjasama dalam hal investasi di berbagai bidang dengan Pemprov Sumsel.
“Saya dapat informasi, Sumsel memiliki potensi KEK TAA. Saya sudah banyak keliling Sumatra seperti Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara dan sekarang ke Sumsel untuk eksplorasi,” katanya.
Richard pihaknya berkomitmen akan kembali ke Palembang dalam kurun enam bulan mendatang untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
“Enam bulan ke depan, kami akan kembali lagi ke sini. Saya lihat Kawasan Tanjung Api-Api memiliki potensi besar yang dapat berkompetisi dengan pelabuhan yang ada di Loksheumawe Aceh,” katanya.