Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatra Barat menyeriusi rencana untuk menjadi pusat industri makanan rendang dari Sumbar, dan menjual brand ‘Payakumbuh City of Randang’.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan saat ini terdapat 37 sentra industri rendang atau IKM yang memproduksi rendang di daerah itu, dengan total produksi melebihi 1 ton per hari.
“Rata – rata setiap IKM yang ada di Payakumbuh memproduksi 31 kilogram rendang per hari, kalau dikalkulasikan seluruh IKM bisa produksi 1.147 kilogram per hari, lebih dari 1 ton,” katanya, Selasa (18/12/2018).
Menurutnya, dengan produksi yang cukup besar tersebut, sudah pantas Kota Payakumbuh menyandang predikat sebagai kota rendang.
“Dengan produksi sebanyak ini, rasanya cukup sebagai modal awal untuk menjadikan Payakumbuh sebagai Kota Randang,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahan dasar pembuatan rendang yaitu daging sapi juga tersedia di Payakumbuh, karena ada peternakan sapi, serta peternakan milik pemerintah di Padang Mengatas, dan adanya rumah potong hewan yang memadai.
Baca Juga
Begitu juga dengan pemasaran, Payakumbuh sudah merupakan salah satu daerah tujuan wisata Sumbar, karena posisinya yang berada di jalur Padang – Pekanbaru, dan dekat pula dengan kota wisata Bukittinggi, sehingga pengembangan industri rendang diyakini bakal berjalan dengan baik.
Riza menyebutkan untuk jangka panjang produk rendang setempat akan diprioritaskan untuk kebutuhan ekspor, sehingga perlu dipastikan kualitas produknya.
Dia mengungkapkan untuk pengembangan industri rendang itu, Pemkot Payakumbuh menjalin kerjasama dengan BPOM Padang dan Batan dengan menyediakan teknologi retouch agar kualitas rendang terjaga untuk kebutuhan ekspor.
Dengan begitu, imbuhnya, maka Payakumbuh akan menjadi sentra produksi, penampungan, hingga pemasaran rendang ke mancanegara.
Martin Suhendri, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang mengatakan produk rendang perlu dipastikan kualitasnya agar layak untuk ekspor.
“Kami lakukan pemeriksaan untuk memastikan produk rendang yang dibuat memenuhi standar kualitas dan layak ekspor,” katanya.
Dia meyakini dengan dukungan pemerintah daerah dan semua pihak untuk pengembangan produk khas Minangkabau tersebut, maka rendang asal daerah itu bisa dipasarkan secara luas di mancanegara.
Apalagi, imbuhnya, selama ini rendang khas Sumbar sudah beredar di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah. Bahkan, saat ini, sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikan untuk mendatangkan rendang dari Sumbar.