Bisnis.com, PADANG — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai ada indikasi pengaturan harga di tingkat produsen yang menyebabkan harga telur dan ayam ras meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala Perwakilan KPPU Medan Ramli Simanjuntak mengatakan indikasi itu bisa dilihat dari kesamaan harga di tingkat produsen dan peternak.
“Saya yakin antara pabrik A dengan pabrik B biaya produksi untuk menghasilkan bibit hingga pakan berbeda, tetapi kok harganya sama, jadi ada indikasi pengaturan harga,” katanya, usai sidak di Pasar Raya Padang, Rabu (1/7/2018).
Menurutnya, kenaikan harga telur dan ayam ras dalam beberapa waktu terakhir cenderung disebabkan adanya kenaikan di tingkat produsen dan peternak. Sedangkan di pedagang hanya mengalami kenaikan harga karena ikut – ikutan.
“Peternak itu kan berbeda – beda kapasitas produksinya, ada yang kecil, sedang dan besar, tetapi harga telur malah sama,” ujarnya.
Dia mengatakan pedagang tidak akan berani harga, jika modal dari produsen masih harga yang sama. Jadi, imbuhnya, pendagang cenderung menaikan harga mengikuti kenaikan dari produsen dan pemasok.
Apalagi, fenomena kenaikan harga telur dan daging ayam saat ini tidak mengikuti siklus yang wajar. Karena, semestinya kenaikan terjadi saat Ramadan dan Lebaran karena permintaan yang memang tinggi.
“Saat ini malah terjadi setelah Lebaran, dan ini sudah berlangsung selama tiga minggu,” kata dia.
Ramli juga mengungkap kenaikan harga telur dan daging ayam jika dibandingkan dengan modal karena kenaikan harga pakan, juga terlalu berlebihan. Sebab, kenaikan harga pakan hanya sekitar Rp100 – Rp200 per kilogram, dan tidak sebanding dengan kenaikan harga jual yang dianggap terlalu tinggi.
Dia menyebutkan akan memanggil seluruh pabrik produsen ayam dan telur untuk mengetahui rantai atau penyebab kenaikan harga tersebut.
Adapun, harga telur di Pasar Raya Padang mencapai Rp1.600 per butir dari sebelumnya yang hanya Rp1.300 per butir.
Selain itu, untuk daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp24.000 per kilogram menjadi Rp31.000 per kilogram.