Bisnis.com, PADANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kinerja perbankan Sumatra Barat (Sumbar) mencapai 12% tahun ini, mengingat masih banyak potensi pembiayaan yang belum tergarap di daerah itu.
Kepala OJK Sumbar Darwisman meyakini kinerja perbankan di provinsi tersebut bisa tumbuh 12% sesuai target.
“Melihat perkembangan sekarang, kami optimistis bisa tumbuh 12%. Tentu dengan memaksimalkan potensi yang selama ini belum digarap perbankan di Sumbar,” katanya, Selasa (17/4/2018).
Darwisman menyebutkan sepanjang awal tahun ini kinerja perbankan masih sesuai perkiraan, terutama penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang masih sesuai target. Menurutnya, selain potensi penyaluran KUR yang masih besar di daerah itu, perbankan juga perlu memaksimalkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perdagangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.
Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan aset perbankan Sumbar hanya mencapai 8,35% menjadi Rp62,44 triliun dari realisasi 2016 yang senilai Rp57,62 triliun. Sementara itu, kinerja penyaluran kredit meningkat 6,69% menjadi Rp54,08 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp50,69 triliun.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan 9,01% dari Rp34,91 triliun pada 2016 menjadi Rp54,08 triliun pada tahun lalu.
Baca Juga
Secara umum, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan di Sumbar mengalami penurunan menjadi 2,78% dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,23%.