Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan petahana diyakini memiliki kans yang lebih besar untuk memenangi Pilkada di Tapanuli Utara, Sumatra Utara (Sumut).
Hal itu terekam dalam survei yang digelar Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang digelar 26 Maret hingga 8 April 2018, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of
error sebesar 2,7% . Survei tersebut melibatkan 1440 orang responden yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten tersebut.
Koordinator Daerah LKPI Andre Gunawan mengatakan bahwa dalam pertanyaan tertutup, pasangan petahana, Nikson Nababan-Sarlandy Hutarabarat memperoleh tingkat elektabilitas 57,2% disusul pasangan Jonius Taripar Hutabarat-Frengki Simanjuntak dengan perolehan 17,9%.
“Sesudah itu ada pasangan dari jalur perseorangan Chrismanto-Hotman dengan capaian 18,6% ,” ujarnya dalam rilis yang diterima Rabu (18/4/2018).
Dia melanjutkan, dalam pertanyaan terbuka, tanpa menyertakan daftar nama dalam questioner atau melalui jawaban spontan pasangan petahana sebagai menjadi yang terdepan dengan perolehan elektabilitas sebesar 43,8%.
Baca Juga
“Kemudian Chrismanto-Hotman 17,2% dan pasangan Taripar-Frengky 16,3%,” tandasnya.
Terkait tingkat popularitas, berdasarkan hasil survei, Nikson-Sarlandy unggul dengan 93,2%, disusul pasangan Christmanto-Hotman dengan 62,8%, dan pasangan Taripar-Frengky 60,2%.
“Kalau dilihat dari tingkat akseptabilitas, petahana dengan 80,3% diikuti 64,8% untuk Chrismanto-Hotman, dan 62,2% untuk Taripar-Frengky,” urainya.
Menurutnya, responden menentukan pilihan pada pasangan petahana karena selain telah dikenal luas, beberapa program pelayanan masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan juga turut dirasakan oleh para responden.
Ditambahkan, dalam sebuah pertarungan perebutan kursi kepala daerah, pasangan petahana memang memiliki keunggulan lantaran telah dikenal luas oleh masyarakat calon pemlih. Namun, dengan kerja keras dan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin para penantang bisa memenangi hati rakyat.
