Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bakal menerapkan sejumlah strategi guna menekan agar harga kebutuhan pokok, terutama cabai merah tidak mengalami kenaikan signifikan selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sudah menyiapkan strategi menekan kenaikan harga kebutuhan pangan di daerah itu, mengingat setiap Ramadan cenderung permintaan tinggi.
“Untuk cabai memang pasokan masih tergantung dari luar, walaupun produksi sudah surplus. Salah satu upaya memenuhi kebutuhan itu dengan mengoptimalkan Rumah Pangan Lestari,” ujarnya, Rabu (11/4/2018).
Menurutnya, pengoptimalan Rumah Pangan Lestari dalam bentuk pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat untuk menanam kebutuhan pokok seperti cabai merah, diharapkan bisa mengurangi permintaan di pasaran.
Selain itu, pemda juga mengalokasikan anggaran melalui APBD Sumbar untuk membantu benih cabai bagi rumah-rumah masyarakat yang ingin memanfaatkan pekarangannya.
“Kami juga upayakan cold storage untuk menyimpan stok cabai, sehingga bisa tahan lama,” katanya.
Adapun, cabai merah merupakan salah satu komoditas paling rentan menyebabkan inflasi di daerah itu, karena tingginya permintaan untuk komoditi tersebut.
Apalagi, saat momen Ramadan dan Lebaran, di mana kebutuhan masyarakat juga meningkat secara signifikan.
Selain cabai merah, komoditas lain yang rentan menyebabkan inflasi Sumbar adalah beras dan bawang merah. Tahun ini, Bank Indonesia memperkirakan inflasi daerah itu di kisaran 3% plus minus 1%.