Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Akses Pasar Global, Batam Harus Optimalkan FTA

Ekonom Dorodjatun Kuntjoro Jakti mendorong Batam mempersiapkan diri untuk membuka akses pasar perdagangan global. Jika melihat dinamika global saat ini, dia menyarankan peningkatkan perjanjian kerjasama bilateral melalui Free Trade Agreement (FTA).
Bandara Hang Nadim Batam
Bandara Hang Nadim Batam

Bisnis.com, BATAM – Ekonom Dorodjatun Kuntjoro Jakti mendorong Batam mempersiapkan diri untuk membuka akses pasar perdagangan global. Jika melihat dinamika global saat ini, dia menyarankan peningkatkan perjanjian kerjasama bilateral melalui Free Trade Agreement (FTA).

“Sekarang yang harus dilakukan adalah mencoba melakukan kerjasama perdagangan bebas bilateral. AFTA saja tidak cukup sekarang,” ujar Dorodjatun saat berkunjung ke BP Batam, Senin (26/3/2018).

Dinamika global saat ini menuntut Batam lebih cerdik dan cermat mengambil langkah. Kebijakan-kebijakan sejumlah negara menurutnya berpengaruh langsung terhadap kinerja perdanganan Batam.

Amerika Serikat melali presiden Trump telah menyatakan diri tak mau terlalu terikat dengan World Trade Organisation (WTO). Akhir-akhir ini kebijakannya juga mengejutkan. Yang paling anyar adalah pemberlakukan tarif besar kepada negara eksportir Besi, Baja dan Aluminimum ke Amerika.

“Sangat tepat untuk melihat kembali akibat kebijakan tersebut. Minggu depan kita akan lihat akibatnya lebih jauh termasuk di Indonesia, khususnya Batam,” jelasnya.

Kondisi-kondisi aktual tersebut harus menjadi perhatian BP Batam. Menurut prediksi mantan Menko Perekonomian era Soeharto ini, ada kemungkinan organisasi perdagangan Dunia, WTO tak akan punya peran dominan dalam waktu kedepan.

Jika hal ini benar-benar terjadi, maka skema perdagangan yang paling tepat untuk direalisasikan adalah perjanjian perdaganan bebas bilateral melalui Free Trade Agreement (FTA). Sejumlah negara sudah melirik kondisi ini.

Salah satu yang paling gencar melakukan kerjasama bilateral FTA adalah Korea Selatan. Perjanjian FTA yang dilakukan negara gingseng saat ini sudah mendekati angka 60. Sebagai konsekuensinya, Korea Selatan punya akses ke sekitar 80 persen pasar dunia.

Dengan konsep yang diusungnya sekarang, Korea Selatan mengclaim bisa mengungguli China yang mengunggulkan konsep Special economic Zone di Shenzhen.

Namun dilain sisi, China juga ternyata juga mulai melirik skema kerjasama bilateral FTA. Beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris dan Jerman telah menjani mitra China dalam FTA.

Kondisi ini juga harusnya menjadi perhatian Indonesia, khususnya Batam. Saat ini perjanjian bilateral FTA Indonesia masih di bawah 10. Kedepan BP Batam harus mendorong agar jumlahnya bisa bertumbuh progresif. Paling tidak setara dengan yang dilakukan Korea Selatan.

“Jika sudah puluhan FTA yang dilakukan, maka dengan FTA itu bisa mengadakan perjanjian antar perusahaan dari negara tersebut dengan perusahaan kita di Batam. Tanpa itu, saya lihat akan sulit kedepannya,” jelasnya.

Kepala BP Batam Lukita Dinarysah Tuwo menilai masukan Dorodjatun cukup positif. Dia sependapat bahwa engembangan Batam harus dikonsep dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan perdagangan global.

BP Batam akan mendorong perkembangan FTA. Saat ini BP Batam tengah berupaya mengoptimalkan tindak lanjut FTA yang sudah ada. Termasuk menggali potensi-potensi yang bisa dimanfaatkan industri dari kerjasama yang telah ada.

“FTA harus didorong dari yang sudah ada dulu. Terutama peluang-peluang yang bisa dioptimalkan oeh industri di Batam,” jelasnya.

Posisi Batam yang sangat strategis memang menjajnjikan untuk mengambil peran dalam perdagangan dunia. Letaknya yang stretegis di selat Malaka membuat pulau ini memiliki keunggulan tersendiri.

“Perdagangan dunia yang melalui selat Malaka itu sangat besar. Namun peluang itu belum bisa dioptimalkan. Kami berupaya agar bisa mengambil peran yang lebih besar. Termasuk meningkatkan kapasitas pelabuhan dan bandara Batam,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper