Bisnis.com, MEDAN - Harga cabai rawit mencapai Rp85.000 per kilogram di Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (27/12/2021).
Di beberapa titik, harga cabai rawit terpantau seharga Rp75.000. Sedangkan yang terendah seharga Rp60.000. Padahal, harga normal cuma Rp35.000.
Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Benjamin Gunawan, lonjakan ini merupakan kejutan besar.
Gunawan menduga lonjakan ini imbas dari banyak petani yang libur Natal dan Tahun Baru.
"Tetapi hal ini terjadi di saat banyak petani maupun pedagang yang memilih liburan kemarin. Jadi Natal itu kan jatuh pada Sabtu, sehingga dua hari terakhir dimanfaatkan masyarakat untuk mengisi waktu di rumah atau beribadah," kata Gunawan.
Kondisi di atas, menurut Gunawan, menyebabkan penurunan pasokan. Sebab, komoditas cabai yang masuk ke pasar-pasar tradisional umumnya hasil panen sehari sebelumnya.
"Ditambah lagi ada pedagang yang memilih liburan. Hal ini memicu kenaikan harga cabai rawit itu sendiri," kata Gunawan.
Menurut Gunawan, cabai rawit di Sumatra Utara umumnya dipasok dari Kabupaten Dairi dan Aceh. Selain itu, pasokan biasanya juga berasal dari Pulau Jawa. Sedangkan saat ini, harga cabai rawit di beberapa daerah di Pulau Jawa bisa mencapai Rp100.000 per kilogram.
"Dari hasil pantauan di lapangan, pasokan dari wilayah Sidikalang (Dairi) ini yang belakangan berkurang jauh," ujar Gunawan.
Berdasar kondisi di atas, Gunawan menyimpulkan bahwa persoalan harga cabai rawit yang melambung tinggi disebabkan oleh faktor di tingkat petani.
Meski begitu, Gunawan memprediksi lonjakan ini hanya sementara.
"Jadi memang saya berkesimpulan bahwa masalahnya ada di hulu. Yakni petani yang masih merayakan Natal. Tidak ada maslah serius pada dasarnya, ini hanya sesaat," kata Gunawan.