Bisnis.com, BATAM - Sebanyak 64 Anak Buah Kapal (ABK) kapal di perairan internasional masuk bertahap dari pelabuhan di Kecamatan Sekupang dan Kecamatan Galang.
Kedatangan pertama tercatat 27 Maret 2020, dimana sebanyak 22 orang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Pinggir, Sekupang. Pada 29 April 2020, sebanyak 22 orang ABK asing kembali masuk dari pelabuhan yang sama. Dari 44 orang ini, sebanyak 8 orang telah kembali ke negara asalnya.
Kedatangan WNA asing ini berlanjut pada Selasa 11 Mei 2020 kemarin, sebanyak 20 orang WNA masuk lewat pelabuhan Sijantung, Kecamatan Galang. Semua WNA ini menginap di salah satu hotel di kawasan Kecamatan Sekupang, Batam.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, Achmad Farchanny menjelaskan, ABK yang datang pada 27 Maret dan 29 April 2020 lalu telah karantina 14 hari dan sudah diperiksa CIQP.
Sementara untuk mereka yang datang dari Pelabuhan Sijantung, Galang masih pada Selasa (12/5/2020) kemarin, menjalani karantina mandiri di salah satu hotel di Sekupang selama 14 hari.
Selama dalam waktu tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan setiap harinya. Mengawasi kalau-kalau ada gejala yang memerlukan tindakan pemeriksaan Covid-19.
"Saat ini karantina mandiri di Hotel, tunggu slot pesawat. ABK ini dari Keagenan Snepac, selalu report kondisi day to day," kata Farchanny melalui pesan singkat, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga
Farchanny melanjutkan, mulai tanggal 7 Mei 2020 sampai saat ini, permohonan sign off atau crew change tanpa health certificate PCR negatif, akan ditolak masuk ke Batam. Sehingga, mereka yang masuk Batam tanpa syarat itu berarti ilegal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi menjelaskan, terhadap 56 ABK asing yang menjalani karantina mandiri ini, rencananya akan segera dilakukan Rapid Test untuk memastikan kondisi mereka.
Didi menargetkan proses Rapid Test bisa dilakukan pada Kamis (14/5) besok.(K41)