Bisnis.com, JAKARTA – Kendati masih diselimuti suasana duka terkait tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun baru-baru ini di Danau Toba, Pulau Samosir masih diramaikan oleh pengunjung pada libur Lebaran tahun ini.
Keramaian ini seiring dengan diselenggarakannya Samosir Art and Culture Festival pada 18-20 Juni 2018, di mana Sigale-Gale Carnival menjadi puncak acara. Festival ini menjadi perhelatan penampilan beragam budaya Samosir yang tepat untuk menjadi destinasi liburan yang menghibur sekaligus edukatif.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara (Sumut) Ombang Siboro mengatakan Pulau Samosir mampu menghadirkan wisatawan dalam jumlah besar sehingga lonjakannya sangat fantastik.
“Saya bisa sebut kenaikan kunjungan wisatawan hingga 300% jika dibandingkan hari biasa. Ini bukan sembarangan bicara. Buktinya, semua pelabuhan yang menuju ke Samosir sangat penuh, bahkan antriannya sangat panjang. Penginapannya pun penuh,” paparnya seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Sabtu (23/6/2018).
Dalam atraksi Samosir Art and Culture turut diperlihatkan empati terhadap musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Saat malam puncak, lilin dinyalakan dan doa dikirimkan untuk para korban.
“Di tengah-tengah kondisi pariwisata Toba yang sedang berduka, terlihat kemeriahan festival dan antusiasme yang masih tinggi dari peserta dan pengunjung. Hal ini menjadi pertanda bagi pariwisata Toba, khususnya Samosir, yang tetap menjadi ikon,” kata Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba Arie Prasetyo.
Pada Senin (18/6), KM Sinar Bangun yang membawa lebih dari 100 penumpang tenggelam di Danau Toba. Ketiadaan manifes dan minimnya alat keselamatan di kapal menjadi kendala tersendiri bagi proses evakuasi.