Bisnis.com, MEDAN — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumatra Utara (Sumut) mencatat penghematan biaya operasional hingga Rp1,5 juta per bulan sejak memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Stasiun Medan.
PLTS berkapasitas 40 kWp (kilowatt peak) tersebut mulai beroperasi sejak Mei 2025 dan menyumbang sekitar 30%–40% dari total konsumsi listrik stasiun.
Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin mengatakan pemasangan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem bisnis berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah, kami turut mengurangi emisi gas rumah kaca dan mewujudkan visi KAI untuk mendorong transportasi berkelanjutan,” ujar As’ad, Jumat (18/7/2025).
PLTS yang digunakan merupakan sistem on-grid yang langsung terhubung ke jaringan listrik tanpa memerlukan baterai. Panel surya dipasang di atas atap stasiun untuk memaksimalkan ruang tanpa mengganggu operasional. Sistem ini juga dirancang untuk tetap optimal di berbagai kondisi cuaca.
“Saat cuaca cerah, listrik disuplai penuh dari tenaga surya. Saat mendung atau hujan, sistem masih mampu menghasilkan 10%-20% energi dari panel, dan sisanya disuplai dari listrik PLN,” jelasnya.
Baca Juga
PLTS ini juga terintegrasi dengan aplikasi pemantauan digital yang memungkinkan pengelolaan daya secara real-time, termasuk memantau konsumsi dan cadangan energi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional.
Lebih lanjut, As’ad menyampaikan bahwa KAI Divre I Sumut terus menunjukkan komitmen terhadap pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan.
“Penerapan teknologi EBT tidak hanya meningkatkan efisiensi energi dan menekan biaya operasional, tetapi juga mendukung program energi hijau di sektor transportasi,” ungkapnya.
Selain PLTS, sejumlah inisiatif ramah lingkungan juga dikembangkan, antara lain water station gratis di Stasiun Medan dan Tebing Tinggi, layanan face recognition untuk boarding tanpa tiket fisik di Stasiun Medan, serta fitur Carbon Footprint pada tiket kereta api.